Ketika saya PKL, saya harus melihat dengan siapakah saya akan ikut liputan. Saya berharap reporter dan kameramennya adalah orang-orang yang baik dan mau mengayomi serta memberi pelajaran kepada saya. Secara saya tidak begitu paham pekerjaan menjadi wartawan media elektronik. Terlebih ketika PKL, tidak ada pelatihan sedikit pun ketika hari pertama, korlip langsung saja menyuruh kelapangan dan melakukan peliputan, Korlip pun meminta mahasiswa PKL untuk membuat naskah dari liputan yang dilakukan.
Hari kedua liputan, korlip menyuruh saya untuk ikut bersama Mba Vero dan Kang Dede. Saya pun berkenalan dengan keduanya. Mba Vero cukup pendiam, sedangkan Kang Dede cukup bersemangat tidak bisa diam.
Setelah itu keduanya tidak berkata apa-apa, setelah berkenalan, mereka pun berjalan menuju ruang redaksi rcti tanpa sepatah kata kepada saya.
Tapi saya mengikuti saja seperti apa yang diperintahkan korlip.
Lalu kami memasuki lift dibelakang ruang redaksi RCTI dan turun kebawah serta menuju "pul". Pul adalah tempat berkumpulnya armada Pilot yang akan mengatarkan para wartawan TPI menuju lokasi peliputan. Tapi sebelumnya mampir keruang peralatan untuk mengambil peralatan kamera, tripod dan mike. Saya pun menawarkan untuk membawa tripod.
Dalam perjalanan kedua saya ketika PKL dengan membawa tripod, tidak begitu menyenangkan. Karena saya merasa tidak begitu dihargai. didiemin maksudnya*
tapi yang terpenting saya menjalankan perintah Bu Lies yang menjabat sebagai sekretaris redaksi yang bertanggung jawab terhadap anak PKL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar