28 Mei 2011

Sepak bola dalam krisis dan isu

Sepak bola adalah salah satu olah raga yang dapat mempersatukan kita sebagai bangsa yang besar. Terbukti ketika timnas kita melaju ke final dengan lancar pada piala AFF beberapa waktu yang lalu, antusias yang besar diperlihatkan pada suporter yang datang dari segala penjuru di tanah air dan menyatu di stadion Senayan. Gemuruh mendukung timnas untuk menang sangat terlihat, bahkan baju berwarna merah dengan lambang garuda di baju timnas, kompak menghiasi stadion Senayan, Jakarta. Meski akhirnya Indonesia kalah melawan Malaysia namun hal tersebut tidak membuat suporter terpecah dan tetap mendukung timnas. Rasa persatuan yang dimiliki dari olah raga ini sangatlah kuat.

Kesuksesan dari penyelenggaraan piala AFF di Jakarta ini, tidak terlepas dari PSSI sebagai tuan rumah piala AFF. Dari piala AFF ini, PSSI, mengantongi keuntungan yang sangat besar, baik dari tiket karcis hingga penjualan atribut timnas. Selain keuntungan, ternyata, PSSI memiliki kelemahan dalam penyelenggaraan piala AFF. Kurangnya fasilitas keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan, mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat.

Sebagai organisasi yang mengayomi sepak bola seluruh Indonesia, PSSi menjadi sorotan ketika tidak bisa menjalani fungsinya dengan baik. Meski manajemen yang dipimpin Nurdin Halid telah lengser namun perebutan kursi umum PSSI sekarang menjadi permasalahan baru ditubuh PSSI.

Sejumlah nama yang isunya akan mencalonkan diri sebagai ketua dan wakil ketua umum PSSI, justru membuat suasana semakin kisruh. Karena ada sikut menyikut diantara beberapa orang yang mencalonkan diri ini. Bahkan kongres PSSI yang dipimpin Agum Gumelar, harus ditutup secara sepihak oleh Agum Gumelar karena banyaknya interupsi dari anggota. Bahkan Menpora tidak bisa mengendalikan arus kekisruhan tersebut.

Ini mengindikasikan, adanya perebutan kursi kekuasaan yang cukup runcing. Alih-alih membenahi sistem di PSSI, justru menjerumuskan kepada masalah berat dan berakibat sanksi dari FIFA. Meski begitu, hal tersebut tidak menghentikan para perebut kursi ketua umum PSSI berhenti.

Kisruh ditubuh PSSI juga berimbas kepada masyarakat. Selain itu, akan berpengaruh kepada Sea games mendatang. Bila sanksi FIFA turun kepada PSSI, otomatis timnas U23 tidak bisa mengikuti Se games. Padahal, tahun ini, Indonesialah yang menjadi tuan rumah.

Menpora selaku yang berwenang dalam perihal ini dianggap tidak efektif  dalam memecahkan permasalahan di tubuh PSSI. Sejumlah orang berpendapat, sudah sewajarnya, bila presiden turun tangan dalam membenahi masalah di PSSI.

Lalu, akan seperti apa penutup permasalahn PSSI ?? Semoga adu pinalty yang terjadi dapat memenangkan seseorang yang memiliki nurani dalam memperjuangkan sepak bola di Indonesia kearah yang lebih baik.

24 Mei 2011

Orang miskin dengan pendidikannya


Generasi muda, merupakan generasi yang akan menggantikan generasi tua untuk memikul kepemimpinan. Dimana generasi muda merupakan calon pemimpin di negeri ini. Tentu dalam sektor-sektor yang dikuasainya.

Namun, untuk mencapai hal itu, sangatlah sulit. Pendidikan merupakan dasar utama seseorang agar bisa menjadikan dirinya berbobot dalam mengkritisi suatu hal yang dihadapi. Namun kenyataanya, masih banyak anak-anak yang tidak bisa mencicipi pendidikan, terutama bagi orang miskin

Orang miskin sangat sulit mencicipi dunia pendidikan karena banyak anak-anak yang dipekerjakan untuk menyokong hidup keluarga mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Tentu saja waktu untuk mencicipi pendidikan, tidak bisa mereka dapatkan. Karena harus mencari beberapa uang untuk bertahan hidup. Dari mereka terbangun di pagi hari hingga malam menjemput, mereka tetap mencari uang.

Belum lagi usia anak kecil yang seharusnya hanya bermain, justru mereka habiskan dijalanan untuk berjualan, mencari sampah yang masih bisa dijual, mengamen, meminta-minta, dan lain-lain.

Tidak terkadang mereka melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, mencopet, dan lain-lain. Hal itu mereka lakukan karena semakin sempitnya ekonomi untuk bisa bertahan hidup.

Lalu akan bagaimanakah hidup mereka di masa depan. Namun, ada juga generasi muda yang memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, justru menghancurkan hidupnya dengan bermain-main dengan pergaulan bebas, free sex, obat-obatan dan semacamnya. Tentu saja sangat disyangkan.

Orang miskin yang kurang mendapat pendidikan, hanya bisa melihat dari jauh atau melihat orang-orang yang berseragam sekolah, pulang dari tempatnya belajar. Ironinya, korupsi banyak dilakukan terkait dana untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga membuat orang miskin terkadang berbuat nekat untuk mendapatkan uang.

Psikologi yang terbentuk dari jalanan, membuat watak mereka keras dan tidak memiliki sopan santun. Wajar saja jika Jakarta yang merupakan kota para "petualang" ini, memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi.

Namun kita sebagai rakyat kecil, bisa apa, kita hanya bisa berharap ada perhatian pihak yang berwenang dalam bidangnya untuk mengatur hal itu.

karena apa, karena saya hanya bisa menulis dan bersuara untuk hal ini

Film hantu dan adegan syur


Film adalah sebuah karya audio visual yang terdiri dari beberapa komponen, ada sebuah nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya dan hendak disampaikan para insan perfilman kepada para pemirsanya.

Film juga salah satu media dalam menyampaikan pesan2, baik secara verbal maupun non verbal atas sesuatu hal. Baik itu budaya, nilai budi luhur, tradisi dan semacamnya. Tentu saja pesan yang disampaikan berupa film.

Namun sekarang ini, cukup banyak film yang beredar terutama dibioskop, film yang bertemakan hantu dan menjual adegan syur didalamnya dengan menggunakan artis2 yang berlatar belakang sexy.

Adegan yang ditampilkan pun tidak jarang, justru membuat hasrat seseorang tumbuh tanpa ada maksud pesan moral yang disampaikan. Padahal, baik atau tidaknya suatu masyarakat, ditentukan oleh media yang berada pada negara itu sendiri.

Film yang baik seharusnya bisa membuat cara berpikir penonton terpengaruh dan sadar akan nilai-nilai yang mulia dan membuat penonton secara tingkah laku berubah kearah yang lebih baik.

Jadi tidak hanya menampilkan adegan-adegan syur dan tidak jelas yang hanya berorientasi pada keuntungan semata tanpa melihat adanya pendidikan terhadap penontonya.

Jika kita disuguhkan film-film yang hanya beradegan syur dan berimajinasi kepada sesuatu yang tidak tampak tanpa ada arah yang jelas, sama saja kita ditipu untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk melihat sesuatu yang hanya menumbuhkan hasrat nafsu kita saja.

Mari bangkit perfilman Indonesia yang berkualitas dan bermoral dengan berasaskan jati diri bangsa.

22 Mei 2011

Pejalan Kaki di Jakarta


Trotoar merupakan tempat para pejalan kaki berjalan menuju tempat yang ditujunya, trotoar disediakan pemerintah, guna memberikan keamanan dan kenyamaan bagi para penggunanya.

Pejalan kaki, harus memiliki sopan santun dalam penggunaan trotoar dan dalam hal mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, baik menjaga ketertiban, tidak merusak fasilitas umum, maupun dalam menyebrang.

Adanya zebra cross yang tergambar garis-garis di jalan, diperuntukan para pengguna jalan, untuk menyebrang kesebrang jalan yang ditujunya, selain zebra cross, ada juga yang namanya jembatan penyebrangan. Jembatan penyebrangan sebaiknya dipergunakan oleh para pejalan kaki bila tidak ada zebra cross yang tersedia, hal ini guna memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua pengguna jalan umum.

Terkadang kita merasakan dan melihat seseorang atau lebih, menyebrang jalan raya tidak menggunakan jembatan penyebrangan atau menyebrang jalan tanpa ada zebra cross, parahnya, terkadang para pejalan kaki, menyebrang jalan raya yang padat kendaraan ketika lampu telah berwarna hijau.

Hal itu sangat berbahaya dan mempertaruhakan jiwa seseorang, ketidakdisiplinan dalam menyebrang jalan, dapat membuat ketidaknyamanan. Meski hal sepele, tapi  hal ini berpotensi pada semua pengguna jalan.

Oleh karena itu, yuk kita galakan tertib sebagai pejalan kaki,. gunakan fasilitas umum dengan baik, dan selalu gunakan jembatan penyebarangan dalam menyebrang jalan raya untuk kebaikan kita semua.

02 Mei 2011

Teroris vs Ancaman

Teroris merupakan ancaman besar bagi semua orang yang berada di negara manapun, keberadaanya sangat menganggu keamanan dan stabilitas suatu negara. Pada era sekarang ini, teroris  semakin berkembang pesat, bahkan teroris sekarang berbasis agama. Mereka memiliki ideologi yang berbeda dalam memberikan perspektif  'musuh agama'. Ironi karena biasanya Islam yang dituduh melakukan hal itu.
Sekarang juga, terdapat pemikiran tentang 'syahid' , dimana jihad diartikan sebagai pengorbanan diri secara umum tanpa meilhat kaidah-kaidah yang Rasulullah SAW ajarkan. Akibatnya, banyak aksi teror dengan melakukan bom bunuh diri, yang terjadi di tanah air kita. Alasanya adalah ideologi yang berbeda akan sistem yang ada di Indonesia.
Kata Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, "Jihad terbesar bagi manusia adalah melawan diri sendiri".

Sistem di Indonesia dianggap salah oleh mereka yang memiliki ideologi berbeda. Pancasila pun dianggap sistem yang tidak jelas arah lajunya. Ditambah, instansi-instansi yang bobrok karena lemahnya sumber daya manusianya. Dari situ, munculah, pemikiran-pemikiran yang telah jenuh dengan sistem yang ada. Dalih sistem negara yang telah rusak dan juga isinya, membuat beberapa kalangan beranggapan sistem Islam adalah jalan keluar dari permasalahan yang terjadi di Indonesia. Memang benar, Islam adalah agama yang Allah SWT Ridhai, dimana Islam memiliki konsep yang begitu hebat, yaitu Rahmatan lil alamin, Rahmat untuk semesta alam. Dimana Islam, mengatur begitu detail tentang perilaku dan tata cara hidup manusia. Sehingga terjadi keseimbangan antar manusia dimanapun berada.
Namun sebagian kalalangan, menganggap, bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan kesalahan dan keluar dari koridor yang telah Islam tetapkan. Seperti korupsi besar-besaran, kejahatan HAM, tidak bisa mensejahterakan rakyatnya, dan lain-lain. Hal itu menimbulkan kemarahan karena tidak ada ketegasan dalam menyikapi dan membenarakan dari pihak pemerintah.
Tapi yang jadi permasalahan adalah terkadang terjadi pengertian yang loncat-loncat bagi kalangan aksi teror, terhadap Islam itu sendiri. Sehingga dampaknya adalah, pandangan yang salah terhadap tata cara hidup manusia. Akhirnya sejumlah aksi teror terjadi dan menyebabkan keresahkan di masyarakat.
Kita ambil contoh, menghilangkan nyawa manusia. Aksi bom bunuh diri adalah aksi meledakan diri dengan cara mendekatkan diri kepada sang korban, sekiranya cukup, maka pelaku akan meledakan dirinya.
Padahal ajaran tersebut tidak pernah diajarkan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, belum lagi pengertian jihad.
Jihad tidak hanya perang saja ruang lingkupnya, ketika seorang ibu melahirkan, mencari ilmu, bekerja, membantu orang lain. Hal itu juga merupakan jihad.
Hal ini juga karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin yang ada sehingga masyarakat menjadi loss control dan berusaha mencari jalan keluar. Ketika jalan keluar dicari, biasanya nilai-nilai ideologi yang salah mudah masuk dan mencemari arti sesungguhnya berjuang,
Penuntasanya juga bukan perkara mudah karena itu telah masuk dalam pemikiran karakter individu. Tindakan kekerasan dalam membalas aksi teror pun semakin meruncingkan permasalahan,
perangkulan yang ada dari setiap elemen yang ada di Indonesia sangat diharapkan . Terutama bagi para ulama yang meimiliki kontribusi yang baik kepada Islam.
Karena hal itu, tidak bisa dibasmi namun harus diluruskan.