19 Juni 2011

Sepeda Sebagai Solusi Kesehatan


PERKEMBANGAN jaman yang signifikan di berbagai bidang ternyata tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana umum yang memadai, salah satunya adalah jalan raya. Jalan di Kota Jakarta hanya berkembang beberapa persen saja dan tidak seimbang dengan pertambahan pengguna kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun mobil. Alhasil terdapat rawan kemacetan dibeberapa titik di Kota Jakarta.

Hal ini membuat sebagian orang, terutama mahasiswa dan mahasiswi, harus menerobos kemacetan dengan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk bisa sampai di kampusnya. Sesampai di kampus, tenaga dan pikiranpun telah terkuras sehingga tidak bisa berkonsentrasi penuh dalam menyerap materi dari dosen dikelas.

Sepeda yang kian hari semakin gencar digalakan, seperti oase dalam permasalahan tersebut. Gowes-menggowes menjadi sebuah kesadaran betapa pentingnya sepeda dalam langkah mengurangi kemacetan dan memberikan kesehatan fisik sehingga kesehatan dapat terjaga baik dan menciptakan lingkungan yang bersih dari asap kendaraan.

Hal ini dapat terlihat ketika acara Car Free Day di Kota Jakarta dan banyaknya pekerja dan anak muda yang bersepeda menuju kantor, kampus atau sekolah. Banyaknya masyarakat yang bersepeda mengindikasikan, adanya respons positif masyarakat tentang sepeda. Meski minimnya jalur pengguna sepeda, namun tidak membuat para pecinta sepeda berhenti bersepeda dalam melakukan aktivitas menuju tempat tujuanya.

Keberhasilan Bike to Work ternyata dapat mendorong lahirnya Bike to Campus, yang akhirnya banyak mahasiswa dan mahasiswi mengendarai sepeda untuk menuju kampus. Pihak akademik universitas pun menyadari arti pentingnya sepeda sebagai alat transportasi yang murah dan ramah lingkungan sehingga ada beberapa kampus yang menyediakan parkir sepeda bagi para mahasiswa yang membawa sepeda serta mendorong kegiatan positif tersebut agar dapat terlaksana secara berkala.

Hal positif ini, sebaiknya diteruskan agar bisa mengurangi polusi udara yang dihasilkan kendaraan roda dua, empat, atau lebih, dan dapat membatasi masuknya volume kendaraan ke Kota Jakarta sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan.

Selain dapat menyehatkan tubuh, sepeda juga dapat mempersatukan rasa persaudaraan antara mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas. Hal ini dapat menciptakan sebuah karakter kuat, betapa pentingnya sepeda dalam menciptakan alam dan tubuh yang sehat serta pergaulan yang baik.

Bike to Campus juga bisa menjadi contoh untuk orang lain agar menyadari betapa pentingya sepeda sebagai alat transportasi yang dapat meminimalisir masalah polusi udara dan melahirkan komunitas yang positif di Kota Jakarta serta merupakan sebuah langkah baik dalam mencerdaskan anak bangsa agar menyadari betapa pentingnya lingkungan yang sehat dan bersih untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang.

Angga Bratadharma
Mahasiswa Faklutas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof. DR. Moestopo (beragama)(//rhs)
(Dimuat di Suara Mahasiswa, Okezone.com)

Tidak ada komentar: