Seperti biasa, pagi itu Kamen bangun dari kasurnya yang berisi jerami, setelah mengucek-ucek mata dan membetulkan bentuk wajahnya, Kamen pun bangkit dan membereskan kamar tidurnya. Kacamata Kamen sudah menempel ketika Kamen tidur sehingga Kamen tidak perlu mencari-cari lagi. Kacamata super yang dibelinya ditukang mainan tersimpan rapih dilaci kamarnya.
"Kameeen, banguuuun", teriak Toiletwomen kepada anaknya dari ruang makan.
"Iyaa Bunda", Jawab Kamen.
Kamen langsung dengan cepat membereskan kamar tidurnya dan bergegas menuju ruang makan, dimana diruang makan, sudah ada ayah dan ibunya. ayah Kamen bergelar Sendalmen karena ayahnya tanpa sengaja memakai sendal percobaan, dilaboratorium Profesor Binbin. Saat itu, Profesor ingin membuat sendal ajaib, yaitu sendal yang bisa membuat titik-titik ditelapak kaki tertekan dan membuat badan sehat. Caranya dengan memberikan semacam tonjolan-tonjolan disendal tersebut. Namun tidak hanya itu, agar menarik dan kurang kerjaan, Profesor membuat sendal itu juga dengan cara menenggelamkan sendal ajaib ke limbah industri terdekat. Karena limbah industri beracun dan tidak ada penanganan berarti dari pihak pemerintah, maka Profesor Binbin ingin membuat percobaan agar sendal ajain ini bisa memberikan kesehatan sekaligus memberikan sensasi yang berbeda dengan sendal-sendal lainnya.
Namun ketika ayah Kamen datang untuk. mengembalikan ember yang dipinjam, untuk keperluan menimba air disumur rumah Kamen. Hal itupun terjadi. Ketika masuk kedalam rumah Profesor setelah dipersilahkan, ayah Kamen melihat-lihat sekeliling rumah Profesor. Namun pandangannya tertuju kepada sebuah sendal yang berada diaquarium bulat diatas meja kerja Profesor Binbin. Profesor yang sedang mengembalikan ember ketempat cucian pun tidak menyadari.
Tanpa sepengetahuan Profesor, ayah Kamen mengeluarkan sendal ajaib tersebut dan meletakan dilantai, dengan senyuman seperti joker dikartu remi, ayah Kamen melakukan tindakan yang tidak diharapkan orang-orang. Ayah Kamen menyisir rambutnya dengan sendal tersebut.
Tanpa disadari, ketika menyisir, pecahan-pecahan sendal lepas dari sendal tersebut dan menempel dikepala ayah Kamen dan sebagian lagi terhirup melalui hidung ayah Kamen.
Tiba-tiba ayah Kamen merasa aneh, pandangannya kabur dan berputar-putar. Ayah Kamen terjatuh dan mencoba bangkit, dengan kebingungan, sendal ajaib dipakai oleh ayah.
Tiba-tiba, CRIIIIIING, cahaya keluar dari sendal yang dipakai oleh ayah. Ternyata Profesor mengetahui bahwa sendal percobaannya digunakan oleh ayah Kamen sehingga Profesor membakar sendal yang dipakai oleh ayah Kamen.
Sontak ayah Kamen pun berteriak dan pergi keluar rumah profesor serta bergegas pulang kerumahnya. Api yang masih menyala dikaki ayah Kamen pun padam saking kencangnya ayah Kamen berlari.
Dalam perjalanan pulang, ayah Kamen merasakan sesuatu yang aneh, kakinya terasa sakit apabila berjalan, dan disadari ayah Kamen berjalan dengan telanjang kaki. Ayah Kamen pun bingung, dia berjalan lunglai, dirinya pun sempat terjatuh, di pintu samping mobil yang diparkir dipinggir jalan.
Ketika itu, dirinya memandang kaca mobil tersebut dan menyadari bahwa mukanya telah berubah dan menyerupai sendal jepit berwarna hijau.
"Aku, aku kena azaaaaaab", kata ayah ketakutan.
"Padahal aku cuma iseng, tapi kenapa, kenapa ini", lanjut ayah.
"Tidaaaaaaaaaaaak", ayah berlari menuju rumahnya.
Namun langkah kakinya terhenti. Ayah berpikir sejenak dan langsung membalikan arah serta menuju rumah profesor.
"Profesor!!!", jerit ayah Kamen ketika membuka pintu profesor.
Profesor yang sedang menonton sinetron realigi langsung baca ayat kursi karena kaget atas kedatangan ayah Kamen.
Ayah Kamen langsung mendekati Profesor dan memeluk kaki Profesor seraya meminta maaf atas perbuatannya tadi.
"Prof, saya minta maaf, huhuhuhuhu", kata ayah seraya memeluk kaki profesor, seperti maafnya seorang anak yang telah durhaka kepada ayahnya.
"Hah", Jawab Profesor sambil mulut mangap.
"Maafkan saya karena telah bermain-main dengan sendal profesor", lanjut ayah Kamen.
Profesor masih bengong. Profesor pun menaikan tubuh ayah Kamen dan melihat rupa ayah Kamen lekat-lekat.
"Kamu, kenapa mukanya seperti sendal jepit?", tanya Profesor.
"Saya tidak tahu Prof, saya rasa ini karena perbuatan saya kepada Prof, Hhuhuhu", jawab ayah Kamen sambil menangis.
Profesor masih melihat ayah Kamen dengan seksama dan menyadari bahwa sendal ajaib tersebut memiliki kekuatan bagi yang menyentuh atau menggunakannya. Profesor pun menenangkan ayah Kamen dan mendudukannya disofa ruang keluarganya.
Profesor berpikir atas apa yang menimpa ayah Kamen, Profesor pun berspekulasi bahwa sendal ciptaan yang hangus dibakar olehnya dapat memberi kekuatan kepada penggunanya dan berpikir bahwa ayah Kamen telah mendapatkan kekuatan itu.
"Kamu tutup mata dulu ya?", kata Profesor kepada ayah Kamen.
"Mau apa Prof?", jawab ayah Kamen
"Sudah lakukan saja", kata Profesor
Ayah Kamen pun menutup matanya, ketika mata ayah Kamen tertutup, Profesor mengambil dua buah sendal dari rak sepatunya. Disimpan sendal tersebut disuatu tempat yang sulit ditemukan orang pada normalnya.
"Yak, buka matamu sekarang". kata Profesor
Ayah Kamen pun membuka matanya dan menatap Profesor yang berada didepannya.
"Saya telah menyimpan sendal jepit disalah satu tempat diruangan ini, coba kamu cari", kata Profesor.
"Hah", jawab ayah Kamen kebingungan.
"Ya, coba kamu cari", Profesor menegaskan.
"Tapi Prof", tanya ayah Kamen dengan kebingungan
"Sudah kamu cari saja dengan kemampuan kamu", Profesor memaksa.
Ayah Kamen yang masih kebingungan berdiri dari tempat duduknya dan melihat sekeliling.
"Konsentrasi!!", kata Profesor tegas.
"Ba, baik Prof", jawab ayah Kamen.
Ayah Kamen pun mencoba menenangkan diri dan berkonsentrasi untuk menemukan sendal yang disembunyikan Profesor. Namun kejadian tak terduga, ayah Kamen mempunyai sensor sendal. Sehingga sendal jepit yang disembunyikan Profesor bisa ditemukan. Profesor menyembunyikan sendal itu didalam rice coocker. Ayah Kamen pun mengambilnya dan menyerahkan kepada Profesor.
"Ini Prof, sendal yang Prof sembunyikan", kata Ayah Kamen sambil memberikan sedal tersebut.
"Benar dugaan saya", kata Profesor.
"Benar bagaimana Prof?", tanya ayah Kamen.
"Sendal yang kamu pakai tadi, telah memberikan kamu kekuatan super", jawab Profesor.
"Kekuatan seperti apa Prof?", tanya ayah Kamen
"Kamu memiliki kekuatan untuk menemukan sendal-sendal yang hilang atau disembunyikan, dan mengetahui karakter seseorang dengan hanya melihat sendal yang dipakai orang tersebut", Profesor menjelaskan.
"Ah masa Prof, lalu bagaimana dengan muka saya yang sekarang lekukan bentuk wajah menyerupai sendal jepit?". tanya ayah Kamen.
"Itu karena sendal ajaib ciptaan saya juga", jawab Profesor.
"Lalu bagaimana Prof?", tanya ayah Kamen
"Tidak apa-apa, lagipula muka kamu memang dari awal mirip seperti itu kan, bedanya sekarang benjol kepala kamu, kekiri mirip sendal", Profesor menjelaskan.
"Kamu, saya beri nama Sendalmen", Profesor menambahkan.
"Hah, Sendalmen?", ayah Kamen bingung.
"Iya, kamu akan menjadi pahlawan dikota ini, kota yang penuh dengan penjahat. Siapkah kamu memberantas mereka dari kota ini, kota Listro kita, kota para superhero?", kata Profesor.
"Tapi Prof, saya belum terlalu mengerti dengan keadaan ini, lagipula saya tidak pernah menolong orang sebelumnya, saya harus mulai dari mana?", tanya ayah Kamen.
"Itu akan menjadi pelajaran pertama untuk kamu, sekarang pulanglah dan tolonglah orang lain yang kehilangan sendalnya", kata Profesor.
"Kalau kamu bingung, maka datanglah kepadaku, akan aku coba selesaikan masalahmu terkait kekuatan barumu", Profesor melanjutkan.
"Ba, baik Prof", jawab ayah Kamen.
Ayah Kamen pun pamit dengan Profesor, setelah itu ayah Kamen pun berjalan menuju rumahnya. dalam perjalanan itu, ayah Kamen masih bingung atas apa yang telah terjadi dengan dirinya.
Namun ketika melewati sebuah toko sendal, seseorang keluar dan berteriak dari dalam toko serta ada seseorang yang berlari menuju ayah Kamen
"Maliiiiiing, tangkap diaaaaa", kata salah seorang pegawai toko.
Ayah Kamen kaget mendengar teriakan tersebut. Maling yang menuju arah ayah Kamen pun siap ditangkap. Namun maling itu langsung mengeluarkan sendal jepit dari kantong yang dicurinya, seketika langsung melemparkan kearah ayah Kamen dengan kencang.
Ayah Kamen dengan tatapan matanya bisa membuat sendal tersebut berhenti dihadapan ayah, maling yang melihat kejadian itu langsung berhenti dan keheranan. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh ayah Kamen, ayah Kamen langsung memberikan kakinya yang bau ke arah hidung maling.
Maling tersebut kehilangan keseimbangan dan tumbang didepan ayah Kamen. Ayah Kamen langsung meringkusnya dan memberikan barang curian kepada pegawai toko.
"Te, terima kasih pak", kata pegawai toko.
"Sama-sama", jawab ayah Kamen.
Ayah Kamen pun berbalik badan dan berjalan menuju rumahnya. Namun setelah beberapa langakah, pegawai tersebut bertanya.
"Pak!!, bapak namanya siapa?", kata pegawaitoko.
Ayah Kamen berhenti dan menoleh sedikit dan berkata.
"Saya Sendalmen", jawab ayah dengan logat superhero
Ayah pun berlalu dihiasi angin yang berhembus kencang dan membuat pasir berterbangan.
To Be Continyu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar