24 Mei 2011

Orang miskin dengan pendidikannya


Generasi muda, merupakan generasi yang akan menggantikan generasi tua untuk memikul kepemimpinan. Dimana generasi muda merupakan calon pemimpin di negeri ini. Tentu dalam sektor-sektor yang dikuasainya.

Namun, untuk mencapai hal itu, sangatlah sulit. Pendidikan merupakan dasar utama seseorang agar bisa menjadikan dirinya berbobot dalam mengkritisi suatu hal yang dihadapi. Namun kenyataanya, masih banyak anak-anak yang tidak bisa mencicipi pendidikan, terutama bagi orang miskin

Orang miskin sangat sulit mencicipi dunia pendidikan karena banyak anak-anak yang dipekerjakan untuk menyokong hidup keluarga mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Tentu saja waktu untuk mencicipi pendidikan, tidak bisa mereka dapatkan. Karena harus mencari beberapa uang untuk bertahan hidup. Dari mereka terbangun di pagi hari hingga malam menjemput, mereka tetap mencari uang.

Belum lagi usia anak kecil yang seharusnya hanya bermain, justru mereka habiskan dijalanan untuk berjualan, mencari sampah yang masih bisa dijual, mengamen, meminta-minta, dan lain-lain.

Tidak terkadang mereka melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, mencopet, dan lain-lain. Hal itu mereka lakukan karena semakin sempitnya ekonomi untuk bisa bertahan hidup.

Lalu akan bagaimanakah hidup mereka di masa depan. Namun, ada juga generasi muda yang memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, justru menghancurkan hidupnya dengan bermain-main dengan pergaulan bebas, free sex, obat-obatan dan semacamnya. Tentu saja sangat disyangkan.

Orang miskin yang kurang mendapat pendidikan, hanya bisa melihat dari jauh atau melihat orang-orang yang berseragam sekolah, pulang dari tempatnya belajar. Ironinya, korupsi banyak dilakukan terkait dana untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga membuat orang miskin terkadang berbuat nekat untuk mendapatkan uang.

Psikologi yang terbentuk dari jalanan, membuat watak mereka keras dan tidak memiliki sopan santun. Wajar saja jika Jakarta yang merupakan kota para "petualang" ini, memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi.

Namun kita sebagai rakyat kecil, bisa apa, kita hanya bisa berharap ada perhatian pihak yang berwenang dalam bidangnya untuk mengatur hal itu.

karena apa, karena saya hanya bisa menulis dan bersuara untuk hal ini

Tidak ada komentar: