30 Agustus 2011

Walau Idul Fitri berbeda tapi kita tetap satu

Kacamata dan Komputer. Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat muslim setelah 1 bulan melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan. Bahkan bermacam-macam cara orang merayakan hal tersebut, baik mudik, berekreasi ditempat hiburan maupun saling bermaaf-maafan dengan orang-orang disekitar rumah.

Namun, tahun ini, kita telah mengalami sedikit perbedaan penetapan perayaan hari raya idul fitri. Cukup disayangkan, padahal penetapan awal puasa dibulan ramadhan,  hampir serentak dilakukan umat muslim di Indonesia. Meski begitu, perbedaan yang ada tentang hari raya idul fitri, diharapkan tidak mengundang konflik atau ada rasa saling benar antara satu dengan yang lainnya. Tentu ini terkait dengan keyakinan masing-masing.

Memang tidak bsa dibohongi, perbedaan ini mengundang keresahan dan kebingungan dikalangan umat Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Oleh karenanya, perbedaan ini mari kita tanggapi dengan saling hormat-menghormati sesuai dengan keyakinan masing-masing. Dan kita sandarkan pula hari raya Idul Fitri dengan keyakinan kita masing-masing, yang dalam hal ini berdasarkan dalil-dalil yang ada. Sehingga kita tidak resah dan bingung tentang perbedaan ini.

Dengan adanya hormat-menghormati sesama muslim, diharapkan tidak terjadi sebuah perbedaan yang mendalam akan sebuah keyakinan, yang nantinya bisa berakibat konflik dan jurang pemsiah yang mendalam antar sesama muslim. Tentu ini tidak diinginkan oleh kita semua, karena biar bagaimana pun, Islam adalah Islam.

Tidak ada Islam A, atau Islam B dan seterusnya. Islam adalah Islam yang dibawa Rasulullah SAW, dengan sumber hukum utamanya adalah Al-Qur`an dan AlHadits.

Kebingungan dan keresahan umat tentang perbedaan ini tentu bukan perkara kecil. Namun, mari kita bepikir positif, dan tidak saling serang antara kita. Biarkan saudara kita yang merayakan hari raya Idul Fitri merayakan dengan tenang dan damai, sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing. Yang terpenting jangan sampai merayakan Idul Fitri dengan perbuatan yang tidak baik,dan menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW.

Jadi perbedaan keyakinan hari raya idul fitri mari kita tanggapi dengan hormat-menghormati dan tidak ada saling ejek mengejek satu dengan laiinya. Bila ada yang mengikuti pemerintah silahkan, bila ada yang mengikuti NU silahkan. Tidak ada pemaksaan. Yang terpenting kita tidak memecah belah antara persatuan kita.

Biar bagaimanapun perbedaan ini memiliki esensi yang sama, yaitu BerTuhankan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Dengan demikian, mari kita bersatu dengan adanya perbedaan ini, karena perbedaan adalah sebuah realitas yang berbeda yang bila disatukan dengan saling pengertian akan menghasilkan kesempurnaan. Satu dengan laiinya saling mengisi untuk menyokong sebuah tujuan yang mulia.

Dengan menghormati umat muslim yang berpegang dengan keyakinan masing-masing (Tentu dalam hal ini, berdasarkan dalil-dalil yang kuat, baik itu Al-Qur`an dan AlHadits) diharapkan memunculkan sikap kebersamaan dan saling menyayangi antar umat muslim sehingga terjalin persatuan dan kesatuan diantara kita.

Oleh karenanya, mari kita bergembira menyambut hari kemenangan dengan saling memaafkan.

Minal Aidzin wal Faidzin ya, Mohon maaf lahir dan bathin untuk semua.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua dengan segala kekurangan yang kita miliki dan semoga Allah SWt mempertemukan kita kembali ke ramadhan-ramadhan berikutnya.
Amien ya Rabb
Selamat hari raya Idul Fitri 1432
(Angga Bratadharma)

Tidak ada komentar: